‘Momentum’ adalah salah satu kata yang sering terucap dalam dialog sehari-hari. Ambil contoh, seorang pejabat mengatakan, “Kami menunggu momentum yang tepat untuk melaksanakan kebijakan itu.” Para pendengar memahami kata momentum sebagai ‘saat’, ‘waktu’, ataupun ‘kondisi’ yang mendukung terlaksananya suatu tindakan.
Sebagai orang yang bergelut dengan pelajaran Fisika, tentu saya memiliki pemahaman yang (mungkin) berbeda. Namun, dalam artikel ini saya tidak bermaksud mempertentangkan pemahaman tersebut. Justru, saya menawarkan suatu cara berpikir yang diharapkan melengkapi pemahaman tersebut. Pada ujungnya, pemahaman tersebut menjadi inspirasi yang berbuah motivasi bagi kita dalam bertindak.
Dalam Fisika, momentum (p) diartikan sebagai hasil kali (product) antara massa (m) dari suatu obyek yang sedang bergerak dengan kecepatannya (v). Momentum adalah besaran vektor dengan satuan SI/MKS-nya kilogram-meter-per-detik (kg.m/s) atau Newton-detik (N.s). Definisi ini sejalan dengan makna momentum yang tertulis dalam Oxford Learner’s Pocket Dictionary (force that increases speed with which a process is happening, gaya yang meningkatkan kelajuan yang dengannya suatu proses terjadi). selengkapnya