h1

Tips Menjadi Caleg dan Capres di Pemilu 2014 ala Golputer

27 Maret 2014

Seribu persen, saya yakin bahwa bukan hanya saya saja satu-satunya manusia di muka bumi Nusantara ini yang muak dengan politik, pemilu, kampanye, janji-janji politik, dan segala tetek bengeknya. Namun, oleh karena tidak ada pilihan lagi, maka mau tidak mau, suka tidak suka, setiap warga negara akan bersinggungan dengan urusan politik. Semuak-muaknya saya, tentu saya tidak boleh tidak ikut nimbrung, minimal, sekedar curah pendapat (bukan curhat). Setidak-tidaknya, lewat curah pendapat bisa dibuktikan apakah pemikiran saya benar-benar absurd ataukah ternyata di luar sana ada orang-orang lain yang berpikiran sama dengan saya.

Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan tips-tips yang dapat diterapkan oleh para partai politik, caleg anggota legislatif, calon presiden, juru kampanye, maupun tim sukses yang berlaga dalam pemilihan umum 2014. Tips berikut ini sama sekali tidak menjamin Anda akan terpilih dan menang. Namun, setidak-tidaknya, Anda dapat mengurangi rasa mual-mual yang akan diderita oleh saya dan orang-orang seperti saya (kalaupun ada). Selain, agar Anda sendiri tidak menambah-nambah dosa karena berbohong dan ingkar janji.

1. Jangan menjelek-jelekkan lawan politik Anda!

Memangnya Anda siapa, dewa yang tidak punya cela dan dosa? Kalau yang lain lebih jelek dari Anda, adakah jaminan Anda pasti lebih baik dari mereka? Apalagi jika Anda sama sekali belum berpengalaman memegang jabatan seperti halnya pihak yang Anda jelek-jelekkan, Anda tahu apa? Anda bisa apa? Jika nanti Anda terpilih karena orang percaya Anda lebih baik daripada yang jelekkan, namun ternyata Anda sama saja jeleknya dengan mereka, lalu Anda mau bilang apa? Anda mau mundur dari jabatan secara sukarela? Pasti tidak! Anda akan berkelit dengan sejuta argumen, “Belum/tidak ada aturan hukumnya”, “Belum ada keputusan hukum yang inkracht”.

Yang seharusnya Anda lakukan: tonjolkan kelebihan diri Anda, buktikan ketinggian moralitas Anda!

Anda tidak akan menjadi lebih tinggi hanya karena Anda bisa merendahkan yang lain. Justru, merendahkan orang lain agar (seolah tampak/terdengar) lebih tinggi adalah bukti betapa rendahnya diri Anda yang sejati. Jadikan diri Anda benar-benar lebih tinggi daripada yang lain.

2. Jangan menjanjikan dana atau uang ini-itu jika terpilih/menang!

Hingga hari ini, setidaknya saya mendengar (lewat media) sudah ada dua pihak yang menjanjikan akan menggelontorkan dana 1 milyar untuk setiap desa jika mereka terpilih. Yang satu, mantan wartawan yang juga raja media yang dulu bikin ormas yang katanya tidak akan berpolitik, namun ternyata akhirnya menjelma jadi parpol juga. Yang satu lagi, mantan jenderal eks komandan pasukan elit TNI AD anak emas sang penguasa orde baru yang ngebet banget jadi presiden sejak dulu, namun belum pernah sukses.

Memangnya uang yang akan Anda bagi-bagikan itu uangnya siapa? Uang milik Andakah? Jika milik Anda, kenapa harus menunggu nanti setelah Anda menang baru dibagikan? Kenapa tidak dari kemarin-kemarin saja (sebelum masa kampanye pemilu) uang Anda itu dibagikan agar segera dimanfaatkan bagi rakyat yang membutuhkan? Jika itu uang negara, memangnya itu uang milik bapak moyangmu mau dibagikan sembarangan sak karepmu? Bukankah uang negara hanya bisa dikeluarkan lewat APBN? Bukankah proses penyusunan APBN melibatkan berbagai kementerian, lembaga negara, dan anggota DPR yang lain? Bukankah setiap pengeluaran di APBN sudah ada posnya masing-masing? Lalu akan Anda lewatkan pos yang mana uang 1 M untuk setiap desa itu? Sadarkah Anda ada berapa ribu desa di Indonesia? Lalu, butuh berapa ribu trilyun hanya untuk dibagi-bagikan? Lha wong, nyatanya hingga hari ini pos penerimaan negara masih sangat cekak (akibat korupsi dan pengemplangan pajak) lalu 60 persen lebih pos pengeluaran negara justru dihabiskan untuk belanja rutin pegawai dan operasional lembaga negara, termasuk yang bakal Anda nikmati sebagai gaji, tunjangan, fasilitas, pesangon, dan sebagainya hingga ke baju safari yang akan Anda pakai sebagai pejabat negara dan air untuk menyiram toilet yang akan Anda beraki dan kencingi dalam label ‘urusan negara’!

Yang seharusnya Anda lakukan: susun APBN/APBD versi partai Anda!

Jabarkan setiap program peningkatan pendapatan negara dan pemerataan kesejahteraan rakyat dalam bentuk roadmap yang terang benderang, praktis, dan aplikatif, yang bahkan jika dibaca oleh rakyat Anda yang paling bodoh, paling dungu, paling moron, paling idiot, paling terbelakang mental sekalipun dia akan dapat mengerti akan dibawa kemana negara ini jika memenangkan Anda dan parpol Anda!

3. Jangan melakukan pelanggaran aturan/hukum!

Logika sederhananya, jika sekarang saja Anda sudah berani melanggar hukum, meski itu ‘hanya sekedar’ aturan kampanye yang tidak ada sanksi pidananya, sekecil apapun, maka bagaimana nanti saat Anda sudah menjabat? Pasti akan Anda bolak-balikkan, jungkir-balikkan, putar balikkan tiap-tiap ayat dalam kitab-kitab hukum negara ini.

Yang seharusnya Anda lakukan: jadilah teladan dalam penegakan supremasi hukum!

Terlebih jika Anda seorang muslim, ingatlah riwayat Rasulullah SAW, “Jika Fatimah binti Muhammad mencuri, maka Aku sendiri yang akan memotong tangannya!”

***

Udah, Gan! Cukup tiga saja tips dari saya untuk Anda yang sedang ikut kontes pemilihan umum di tahun 2014 ini.

Terlepas dari hiruk-pikuk politik dengan segala intrik, kepentingan, dan kemunafikannya, jika Anda adalah benar-benar seorang patriot, maka yang juga seharusnya Anda lakukan adalah: menang pemilu atau tidak, jadi anggota legislatif atau tidak, jadi presiden atau tidak, bangunlah negara, bangsa, dan rakyat Indonesia dengan cara dan dalam kapasitas apapun yang Anda miliki, sekarang!

Wallahu’alam…

Just a thought…

Tinggalkan komentar